Mu’Allimin Muhammadiyah Pakan Sinayan Kamang Agan Ikuti Akmi Tingkat Nasional
EXPOSE NET, Agam — Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah jenjang MI, MTs dan MA sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia.
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia, disingkat AKMI adalah asesmen yang dilakukan pada siswa madrasah. Sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa. Pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter.
Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
Mu’allimin Muhammadiyah Pakan Sinayan Kamang Agam terpilih untuk mengikuti AKMI Tahun 2023 ini. Yang dikasanakan secara serentak di seluruh Indonesia yaitu pada tanggal 10-11 Oktober 2023 untuk tingkat Tsanawiyah. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) ini diikuti 88 siswa.
Menurut Yasril Dt. Maka selaku unsur Pimpinan mengatakan di Mu’allimin ini ada 2 madrasah yang terpilih ikut AKMI ini yakni MTs dan MA. Dari 103 madrasah baik Negeri maupun Swasta. 16 Madrasah yang terpilih yaitu 6 MTs, 5 MA dan 5 MI.
“Begitu juga sasaran AKMI Tahun 2023 ini yang ditetapkan dari Pusat adalah adalah santri, kelas 8 (delapan) dan kels 11 (sebelas) dan kita di Mu’allimin ini melaksanakannya dengan komputer semi online dengan pelaksanaan 2 sesi dengan 2 ruang labor komputer,” Ujar Dt.Maka
Begitu juga kita berharap melalui pelaksanaan AKMI 2023 , Mu’allimin Muhammadiyah ini dapat mengevaluasi dan memperbaiki diri .
“Dimana letak kelemahan dan kekurangan kita selama ini.Dari sanalah kita berangkat untuk kemajuan madrasah dimasa yang akan datang ,” sambung Dt.Maka.
Sementara dari keterangan kepala Madrasah dalam pelaksanaannya, siswa diuji melalui empat kategori ujian, yaitu uji dalam bidang literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial.
Keempat kategori ini yang diujikan pada siswa dengan diharapkan dapat menjadi metode penendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa.
Dengan literasi membaca adalah kemampuan menggunakan bahasa tulis yang dimanfaatkan untuk berpartisipasi di masyarakat dalam beragam konteks.
Literasi membaca merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan strategi untuk membangun makna teks.
Dengan literasi numerasi adalah kemampuan menganalisis dan memahami bacaan dengan menggunakan penalaran.
Literasi numerasi mengukur kemampuan berpikir kritis dalam memahami dan menganalisis isi bacaan dengan menggunakan penalaran melalui penerapan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika yang melibatkan angka atau simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari
Dengan literasi sains membantu peserta didik membentuk pola pikir, perilaku, dan membangun karakter manusia untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam semesta.
Literasi sains mencakup pemahaman tentang bagaimana pengetahuan tentang sains mengubah cara seseorang dalam berinteraksi dengan dunia dan bagaimana pengetahuan itu dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang lebih luas.
Dengan literasi sosial budaya merupakan kemampuan mengetahui, merespon, merefleksi, mengevaluasi, dan mencipta pengetahuan, rencana sikap, dan rencana tindakan yang terkait dengan komitmen kebangsaan, dengan konteks lokal, nasional maupun global.
Sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan berbudaya di era globalisasi.ujar Thasimin
Sementara menurut Nilanovita selaku operator Labor Komputer,” Hasil asesmen tersebut dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan peserta didik sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. (Andri)
STEI Napala Laksanakan KKN 4 Desa Kabupaten Bogor